Keadaan Sumberjo sebelumnya ( pra Desa ) adalah berupa hutan rimba yang keramat ( Janmo moro janmo mati atau tidak sembarang orang yang bisa selamat jika memasuki daerah Sumberjo). Pada sekitar tahun 1850 datanglah seorang pengembara dari Solo / Mataram yang bernama TOJOSO bersama dengan pengikutnya yang bernama Ki RUAH, yang datang sebagai tokoh yang membabata hutan pertama kali untuk dijadikan ladang dan pondok ( Baran ) sebagai tempat tinggal sementara.
Kemudian pada tahun 1852 datanglah Ki SURONTANI putra dari Ki Tojoso dari Solo/ Mataram bersama pengikutnya yang akan ikut meneruskan pembukaan hutan. Karena didaerah babatan tadi banyak ditemukan sumber air maka dinamakanlah daerah babatan itu dengan nama SUMBERJO ( Jawa : Sumbere akeh atau Sumbere rejo ).
Pada perkembangan selanjutnya setelah pembabatan hutan sudah meluas maka banyak didirkan pondok pondok ( Baran ) yang dihuni oleh beberapa keluarga sehingga pada tahun 1880 Baran - Baran tersebut menjadi sebuah perkampungan kecil (Perdukuhan) yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Ilik – Ilik ( Kebonsari ) yang pada waktu itu dipimpin oleh seorang Demang bernama Kimpul ( Demang Kimpul ), sedangkan Dukuh Sumberjo dipimpin oleh seorang Kamituo. Kamituo yang pertama memimpin 12 Kepala Somah ( Kepala Keluarga ).
Jika ada pertanyaan kami senang hati akan menjawabnya.